Jumat, 01 Januari 2010

Profil Kabupaten Pandeglang


Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6 o 21' - 7 o 10' Lintang Selatan dan 104 o 48' - 106 o 11' Bujur Timur. Memiliki luas wilayah 2.747 km2 atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Lebak di sebelah timur, Selat Sunda di sebelah barat, Samudera Indonesia di sebelah selatan dan Kabupaten Serang di sebelah utara. Secara administratif, Kabupaten Pandeglang terdiri atas 31 kecamatan, 13 kelurahan dan 322 desa. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Pandeglang yang terletak di bagian utara wilayah kabupaten.

Untuk meningkatkan aksesibilitas di Kabupaten ini, telah tersedia Jalan negara sepanjang 155,20 km, jalan provinsi 46,65 km (Hotmix) dan jalan kabupaten sepanjang 544,90 km (hotmix dan mixing).

Kabupaten Pandeglang memiliki potensi pariwisata diantaranya sumber mata air panas Cisolong yang terletak di Kecamatan Banjar, situ Cikedal di kecamatan Cikedal, Pantai Carita yang terletak di Kecamatan Labuan, Kolam Renang Alam Cikoromoy di Kecamatan Mandalawangi, wisata Pantai Bama di Kecamatan Pagelaran, wisata Tanjung Lesung di Kecamatan Panimbang. Dari kabupaten ini juga menjadi pintu masuk menuju Taman Nasional Ujung Kulon yaitu melalui Kecamatan Panimbang yang merupakan batas timur dari taman nasional.

Ketersediaan komoditi kelapa sangat melimpah di kabupaten ini dengan berbagai macam hasil olahan yang merupakan komoditi ekspor seperti arang tempurung, serat sabut hingga VCO. Komoditi potensial lain yang dapat dikembangkan di kabupaten ini yaitu pengolahan emping melinjo di mana produk emping melinjo ada yang sudah di ekspor ke Malaysia, Jepang dan Singapura.Produksi beras juga sangat melimpah disamping komoditi palawija seperti kedelai, jagung dan lain-lain. Sub sektor peternakan juga cukup potensial untuk dikembangkan, termasuk sub sektor perkebunan, perikanan, serta pertambangan.



Sumber Data:
Banten Dalam Angka 2008
(01-10-2007)
PBS Provinsi Banten
Jl. Penancangan No.4 Serang 42124
Telp (0254) 202315

Fax (0254) 202315

Sumber :

http://regionalinvestment.com/sipid/id/displayprofil.php?ia=3601

Taman Nasional Ujung Kulon



Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.

Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan berbagai macam jenis anggrek.

Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.

Jenis-jenis ikan yang menarik di Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di perairan laut maupun sungai antara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki kemampuan menyemprot air ke atas permukaan setinggi lebih dari satu meter untuk menembak memangsanya (serangga kecil) yang berada di i daun-daun yang rantingnya menjulur di atas permukaan air.

Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.

Masyarakat yang bermukim di sekitar taman nasional yaitu suku Banten yang terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat tersebut pengikut agama Islam, namun mereka masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan nenek moyang mereka.

Di dalam taman nasional, ada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang paling terkenal sebagai tujuan ziarah adalah gua Sanghiang Sirah, yang terletak di ujung Barat semenanjung Ujung Kulon.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:

Tamanjaya dan Cibiuk. Pintu masuk utama dengan fasilitas, pusat informasi, wisma tamu, dermaga, sumber air panas.

Pantai Kalejetan, Karang Ranjang, Cibandawoh. Fenomena gelombang laut selatan dan pantai berpasir tebal, pengamatan tumbuhan dan satwa.

Pulau Peucang. Pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, snorkeling dan tempat ideal bagi pengamatan satwa satwa rusa di habitat alamnya.

Karang Copong, Citerjun, Cidaon, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar, dan Ciramea. Menjelajahi hutan, menyelusuri sungai, padang pengembalaan satwa, air terjun dan tempat peneluran penyu.

Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum. Pengamatan satwa (banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa dan berbagai macam jenis burung), menyelusuri sungai di ekosistem hutan mangrove.

Pulau Panaitan, dan Gunung Raksa. Menyelam, berselancar, dan wisata budaya/ sejarah.

Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d September.

Cara pencapaian lokasi:

Jakarta - Serang (1 1/2 jam via jalan Tol), Serang - Pandeglang - Labuan (1 1/2 jam) atau Jakarta - Cilegon (2 jam via jalan Tol), Cilegon - Labuan (1 jam) atau Bogor - Rangkasbitung - Pandeglang - Labuan (4 jam). 

Labuan - Sumur (2 jam), Sumur - Pulau Peucang (1 jam dengan kapal motor nelayan) atau Labuan - Pulau Peucang (4 jam dengan kapal motor nelayan).

Kantor : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 51, Labuan, Pandeglang 42264 

Telp. (0253) 801731; Fax. (0253) 804651

E-mail : btnuk@cilegon.wasantara.net.id

Dinyatakan Menteri Pertanian, tahun 1980
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 284/ Kpts-II/92,
luas 122.956 hektar
Ditetapkan ---
Letak Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten
Temperatur udara 25° - 30° C
Curah hujan Rata-rata 3.200 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 - 608meter dpl

Letak geografis 6°30’ - 6°52’ LS, 102°02’ - 105°37’ BT


Sumber :

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_ujungkulon.htm

Peta Pandeglang


View Larger Map

Pemekaran Kabupaten Caringin

Kabupaten Caringin adalah calon wilayah otonom di Provinsi Banten. Wilayah ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Pandeglang. Rencana ini berawal dari keinginan warga di wilayah Barat Kabupaten Pandeglang untuk mensejahterakan masyarakat.

Pada 14 Desember 2006, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang menyetujui terbentuknya Kabupaten Caringin & Kabupaten Cibaliung. Calon kabupaten otonom ini terdiri atas tujun kecamatan, yakni, Kecamatan Labuan, Kecamatan Carita, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Jiput, Kecamatan Cikedal, dan Kecamatan Sukaresmi. Wilayah ini berpenduduk sekitar 208.138 jiwa.

Namun banyak hal yang perlu dicatat, andai Kabupaten Cibaliung dan Caringin mendapat persetujuan maka kemungkinan hal tersebut akan mematikan Kabupaten Induk-nya. Maka sesuai Undang-undang pemekaran wilayah tersebut tidak di perbolehkan mematikan daerah Induknya. Menurut beberapa pakar otonomi mungkin yang dapat dilakukan adalah dengan hanya menyetujui salah satu daerah pemekaran saja diantara dua wilayah yang akan di mekarkan tersebut.


Sejarah

Caringin, yang kini hanya sebuah desa, pernah menjadi ibu kota Kabupaten Banten Barat. Setelah daerah ini luluh lantak akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883, ibu kota kabupaten itu dipindahkan ke Pandeglang dan berganti nama menjadi Kabupaten Pandeglang. Meski sejak itu Caringin terdegradasi menjadi desa, bagi perjalanan sejarah Banten, Caringin tetaplah daerah penting. Caringin, menurut Syaukatuddin yang mengutip dari para kasepuhan, berasal dari kata beringin, yang berarti ’pohon rindang tempat berteduh’.


Batas wilayah

Batas wilayah calon Kabupaten Caringin :
Sebelah utara : Kabupaten Serang
Sebelah barat : selat sunda
Sebelah timur : Kabupaten Pandeglang
Sebelah selatan : Kabupaten Pandeglang


Pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang menetapkan Kecamatan Labuan sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Caringin. Dalam rapat DPRD yang yang dibacakan juru bicara Sekwan Bambang, Labuan dipilih secara aklamasi.

Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 yang membahas soal pemekaran daerah menyebutkan keputusan akhir rencana itu ada di DPR-RI. Usul disampaikan melalui Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri, kemudian dikaji oleh Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah. Setelah disetujui, Menteri Dalam Negeri mengajukan kepada Presiden. Kemudian, diajukan dalam bentuk rancangan undang-undang ke DPR-RI untuk diputuskan.

Objek Wisata Pandeglang

PANTAI CARITA
Pantai ini memiliki material dasar pasir putih agak kecoklatan dengan latar belakang pegunungan yang berhutan. Terletak di jalur jalan Labuan Cilegon. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah wisata bahari. Dikawasan pantai Carita dilengkapi dengan dua dermaga mini yang berfungsi sebagai pelabuhan untuk kapal pesiar yang akan mengunjungi kawasan Tanjung Lesung, Kawasan Sumur, Ciputih dan Taman Nasional Ujung Kulon. Ke arah timur di daerah perbukitan terdapat Hutan Wisata, yang didalamnya terdapat air terjun yang masih alami yaitu Curug Gendang.

This beach has basic material of brownish white sand with mountain forest background. Located on the traffic course of Labuan - Cilegon. There is maritime tourism. Equipped with two piers that function as an harbor for the tourist boat that will visit Tanjung Lesung area, Sumur area, Ciputih area and Ujung Kulon National Park. To the east is hill area where there is tourism forest and in the forest there is natural waterfall called Curug Gendang.

KAWASAN WISATA TANJUNG LESUNG
Hijaunya alam dan angin di tepi pantai berpasir putih serta terdapat fasilitas hotel dengan gaya alami yang membuat kita merasa betah dan santai untuk melakukan berbagai atraksi olah raga pantai

Green nature and gentle wind on the white sand beach along with hotel facilities with natural design make us feel at ease and relax to do various beach sport



KAWASAN PANTAI BAMA
Merupakan suatu kawasan wisata yang sedang dipersiapkan untuk tujuan wisata bawah laut. Taman laut banyak terdapat disekitar pulau Popole dan Liwungan. Dengan berbagai macam satwa laut, ikan hias, terumbu karang yang cantik dan unik

The beach is in preparation for under water tourism destination. Marine Park is found around Popole and Liwungan with various marine life, decorated fish, beautiful and unique sea coral

PANTAI CIPUTIH
Kawasan Wisata di Kabupaten Pandeglang yang terletak di Ujung Barat Pulau Jawa ini banyak terdapat Pantai Indah berpasir putih seperti Pantai Legon, Pantai Sumur, Pantai Muara Baru Tanjungan, Pantai Dadap Langun, Pantai Keusik Panjang dan Pantai Ciputih serta pulau-pulau kecil yang memiliki keindahan dasar laut seperti Pulau Umang, Pulau Oar, Pulau Mangir dan Pulau Badur.

Located at the westernmost Java Island. In this area there are many beautiful white sand beaches like Legon Beach, Sumur Beach, Muara Baru Tanjungan Beach, Dadap Langun Beach, Keusik Panjang Beach anc Ciputih Beach along with small islands that have underwater beauty like Umang Island, Mangir Island and Badur Island.

PEMANDIAN CIKOROMOY
Bagi anda yang suka berenang dapat mengunjungi Kolam Renang Alam Cikoromoy yang terletak di Kecamatan Cimanuk + 12 km dari Kota Pandeglang airnya jernih dilatarbelakangi pemandangan indahnya Gunung Karang.

For you who like to swim can go to Cikoromoy Natural Swimming Pool that located in Cimanuk sub district about 12 km from Pandeglang City. The water is clear with beautiful background of Karang Mountain.

CURUG GENDANG
Terletak di areal wisata Perhutani tidak jauh dari Pantai Karangsari Carita. Ketinggian air terjun ini + 15 m, areal ini bisa digunakan untuk camping ground dan dibawah air terjun ini bisa digunakan untuk mandi atau berenang.

This waterfall is located in the vicinty of forest tourism not far from Karangsari Carita Beach about 15 meters high. This area can be used as camping ground and swimming below the waterfall as well.

PEMANDIAN AIR PANAS BELERANG CISOLONG
Pemandian alam air panas dengan sumber mata air belerang dari Gunung Karang, yang terdapat di Kecamatan Kaduhejo 10 km dari Kota Pandeglang

Hot spring bathing place with sulphur spring water source from Karang Mountain that is located in Kaduhejo 10 km from Pandeglang city.


WISATA GUNUNG KARANG
Gunung Karang terletak di sebelah barat Pusat Kota Pandeglang yang memiliki keindahan alam pegunungan.

This beautiful mountain is located to the west of downtown Pandeglang Regency.

PEMANDIAN ALAM CITAMAN
Merupakan tempat pemandian alami di Kaki Gunung Pulosari. Pemandangan disekelilingnya sangat indah. Terletak di Kecamatan Jiput.

This a natural bathing place at the foot of Pulosari Mountain has beautiful surrounding is located in Jiput Sub District.

TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
Merupakan habitat dan tempat perlindungan sejumlah satwa langka yang terancam kepunahannya salah satunya adalah Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Terdapat juga jenis Flora dan Fauna Langka lainnya. Dideklarasikan oleh UNESCO sebagai Natural World Heritage Site, kawasan ini terdiri dari Pulau Handeuleum, Pulau Peucang, Pulau Panaitan, Gunung Honje Utara dan Taman Jaya dengan luas keseluruhan 136,655 ha

Ujungkulon National Park is habitat and protective place for a number of rare animals that threatenead with extinction. One of them is Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) along with hundreds species of rare flora and fauna. Were declared by UNESCO, as World Natural Heritage Site. This area consists of Handeuleum Island, Peucang Island, Panaitan Island, North Honje Mountain and Jaya Park with total area 136,655 ha.

Sumber :

http://www.pandeglangkab.go.id dalam :

http://cintapandeglang.com/objek-wisata

Malaria Mengganas di Pandeglang

Wilayah Kecamatan Cikeusik dan Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, dinyatakan dalam kondisi kejadian luar biasa malaria menyusul banyaknya warga yang terjangkit penyakit itu. Sampai dengan Minggu (27/12), warga yang terjangkit 152 orang.

Dinas Kesehatan Pandeglang masih berupaya mengendalikan penyebaran penyakit itu, termasuk ke kecamatan sekitar yang rawat terjangkit malaria. Pada saat penyakit malaria merebak, lima warga dilaporkan meninggal dunia. Namun, belum diketahui secara pasti, apakah mereka terkena penyakit itu.

”Mengenai kabar adanya lima warga yang meninggal, kami hingga saat ini belum dapat memastikan apakah mereka meninggal akibat positif malaria atau bukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Iskandar ketika dihubungi dari Serang, Minggu.

Iskandar menambahkan, lima warga itu memang meninggal pada saat malaria merebak di Cikeusik dan Cibitung, tiga bulan ini. Dua kecamatan itu daerah endemis malaria.

Di Cikeusik dan Cibitung, banyak terdapat laguna, yakni cekungan-cekungan berisi air di pesisir atau muara sungai, yang merupakan salah satu sarang nyamuk Anopheles, serangga vektor malaria.

Iskandar mengatakan, menyusul penetapan status kejadian luar biasa malaria di dua kecamatan tersebut, penanganan yang sudah dilakukan sejak awal merebaknya penyakit ini akan lebih diintensifkan. Penanganan diwujudkan melalui penaburan larvasida di laguna-laguna untuk mematikan jentik, penyemprotan untuk mematikan nyamuk dewasa, dan juga pemasangan kelambu di rumah-rumah warga yang anggota keluarganya positif menderita malaria.

Kelambu

Kelambu yang dibagikan kepada sekitar 400 keluarga di Cikeusik dan Cibitung diberi semacam zat kimia yang mampu membunuh nyamuk, tetapi aman bagi manusia.

”Selain itu, penanganan dilakukan dengan mengobati warga yang menderita malaria,” kata Iskandar.

Sejauh ini, ada tiga posko yang sejak sebulan lalu sudah didirikan, yakni di Desa Tanjungan dan Mantiung, Cikeusik, serta Desa Kutakarang, Cibitung.

Pendeteksian warga yang terjangkit malaria, menurut Iskandar, dilakukan sesuai prosedur operasional standar, yakni dengan pengambilan sampel darah. Sampel selanjutnya diuji ke laboratorium kesehatan.

Iskandar mengatakan, penanganan penyakit malaria dapat pula diperluas ke desa-desa dan kecamatan sekitar yang rentan terjangkit. (CAS)

Sumber:
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/05431556/malaria.mengganas.di.pandeglang
28 Desember 2009

Sekilas Sejarah Pandeglang

Menurut Staatsblad Nedrlands Indie No. 81 tahun 1828, Keresidenan Banten dibagi tiga kabupaten : Kabupaten Utara yaitu Serang, Kabupaten Selatan Yaitu Lebak dan Kabupaten Barat yaitu Caringin.

Kabupaten Serang dibagi lagi menjadi 11 ( sebelas ) kewedanaan. Kesebelas kewedanaan tersebut yaitu : Kewedanaan Serang ( Kecamatan Kecamatan Kalodian dan Cibening ), Kewedanaan Banten ( Kecamatan Banten, Serang dan Nejawang ), Kewedanaan Ciruas ( Kecamatan Cilegon, dan Bojonegara ), Kewedanaan Cilegon ( Kecamatan Terate, Cilegon dan Bojonegara ), Kewedanaan Tanara ( Kecamatan Tanara dan Pontang ), Kewedanaan Baros ( kecamatan Regas, Ander dan Cicandi ), Kewedanaan Kolelet ( Kecamatan Pandeglang dan Cadasari ) Kewedanaan Ciomas ( Kecamatan Ciomas arat an Ciomas Utara ) dan Kewedanaan Anyer ( tidak dibagi kecamatan.

Menurut sejarah, pada tahun 1089 Banten terpaksa harus menyerahkan wilayahnya yaitu Lampung kepada VOC ( Batavia ). Saat itu Banten dipimpin oleh Sultan Muhamad menyusun strategi untuk melawan kekuasaan VOC. Sultan Muhamad menjadikan Pandeglang sebagai wilayah untuk menyusun kekuatan. Kekuatan kesultanan dipencar kepelosok Pandeglang seperti di kaki gunung Karang dan di pantai.

Pandeglang dalam percaturan sejarah kesultanan Banten telah terbukti merupakan daerah yang strategis. hal ini bisa terlihat dari bergagai peninggalan sejarah yang terdapat di wilayah Pandeglang. Semua itu bukan hanya membekas pada benda yang berwujud, tapi juga membekas pada kultur kehidupan masyarakat Pandeglang.

Peninggalan sejarah kesultanan Banten masih nampak telrihat dari seni budaya yang ada di Pandeglang. Misalnya saja, Pandeglangmerupakan Kota Snatri dan Pandeglang terkenal dengan daerah yang historis, patriotis dan agamis. Julukan ini tidak serta merta timbul dengan sendirinya, akan tetapi merupakan bentangan sejarah telah mencatatnya.

Saat ini Pandeglang tetap merupakan wilayah yang strategis di wilayah Provinsi Banten. Sejarah kembali mencatat, Pandeglang dengan tokoh tokoh masyarakatnya memberi andi besar dalam pembentukan Provinsi Banten. Sejarah Pandeglang mencatat juga, bahwa saat dipimpin oleh BUpati H.A.Dimyati Natakkusumah, Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan Swasta di Kabupaten Pandeglang Bebas Biaya sekolah dan pada thun 2007 pembangunan saran pendidikan dibangun dengan menggunakan rangka baja.

Kembali kepada sejarah terbentuknya Kbupaten Pandeglang sejak tanggal 1 April 1874, tanah tanah gubernur kecuali Batavia dan Keresidenan Priangan telah Banten telah ditentukan, bahwa :

a. Jabatan Kliwon pada Bupati dan Patih dari Afdeling Anyer, Serand dan Keresidenan Banten dihapuskan.
b. Bupati mempunyai pembantu, yaitu mantri Kabupaten dengan gaji 50 golden.
c. Kepala Distrik mempunyai gelar jabatan wedanan dan Onder Distrik mempunyai jabatan Asisten Wedana.

1 maret 1874 mulai berlaku 1 april 1874 menyebutkan pembagian daerah, diantarnya Kabupaten Pandeglang dibagi 9 distrik atau kewedanaan. Pembagian ini menjadi Kewedanaan Pandeglang, Baros, CIomas, Kolelet, CImanuk, Caringin, Panimbang, Menes dan Cibaliung.
Menurut data tersebut di atas, Pandeglang. Lebih jelas lagi dalam ordonansi 1877 Nomor 224 tentang batas batas keresidenan Banten, termasuk batas batas Kabupaten Pandeglang dalam tahun 195 dengan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 agustus 1925 nomor XI. Maka jelas Kabupaten Pandeglang telah beridir endiri tidak di bawah penguasaan Keresedenan Banten.

Dari fakta fakta tersebut di atas dapat diambil beberapa alternatif, yaitu pada tahun 1828 Pandeglang sudah merupakan pusat pemerintahan distrik. Pada tahun 1874 Pandeglang merupakan kabupaten. Pada tahun 1882 Pandeglang merupakan Kabupaten dan distrik kwedanaan. Dan pada tahun 1925 kabupaten pandeglang telah berdiri sendiri. Atas dasar kesimpulan kesimpulan tersebut diatas, maka disepakati bersama bahwa tanggal 1 april 1874 ditetapakan sibagi hari jadi Kabupaten Pandeglang.

Sumber : 
http://pandeglang.org/profil.html

Kepemimpinan Pandeglang

Kabupaten Pandeglang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Pandeglang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara, Kabupaten Lebak di barat, serta Samudra Indonesia di barat dan selatan. Wilayahnya juga mencakup Pulau Panaitan (di sebelah barat, dipisahkan dengan Selat Panaitan), serta sejumlah pulau-pulau kecil di Samudra Hindia, termasuk Pulau Deli dan Pulau Tinjil. Semenanjung Ujung Kulon merupakan ujung paling barat Pulau Jawa, dimana terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu yang kini hampir punah.

Luas wilayahnya 2.747 km², dan jumlah penduduknya 1,085 juta jiwa (2003). Kabupaten Pandeglang terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Pandeglang, yang berada di bagian utara wilayah kabupaten, Pusat perekonomian Kabupaten pandeglang terletak di dua kota yakni Kota Pandeglang dan Labuan

Sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan dataran rendah dan dataran bergelombang. Kawasan selatan terdapat rangkaian pegunungan. Sungai yang mengalir diantaranya Sungai Ciliman yang mengalir ke arah barat, dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke arah selatan. 

KEPEMIMPINAN PANDEGLANG

Nama-nama Bupati Caringin / Menes masa jabatan 1827- 12907 yaitu R.T. Mandoera Radja Djajanegar ( 1827 - 1840 ), R.T. Wiradidjaja ( 1840 - 1849 ), R.T. Koesoemanegara ( 1849 - 1849 ), R.T. Aria Adipati Soerjanegar ( 1849 - 1872 ), R.T Dajanegara ( 1872 - 1883 ), R.T. Adipati Koesoemadiningrat ( 1883 - 1896 ), R.T Soera Adiningrat ( 1896- 1898 ) dan R. Soeria ( 1898 - 1908 ).

Sedangkan nama nama Bupati Pandeglang masa jabatan dari tahun 1848 yaiut R.T Aria Thonoronegoro ( 1848 - 1849 ), R.T Aria Natadiningrat ( 1849 - 1870 ), R.T Pandji Gondokoesoemo I ( 1870 - 1870 ) R.T Soetadindingrat ( 1870 - 1888 ) R.T. Abdul Gafoer Soerawiangoen ( 1888- 1898 ), R.T Soera Adiningrat ( 1898 - 1910 ), R.T Mas Kanta Astrawijaya ( 1910 - 1914 ), R.T Adipati Hasan Kartadiningrat ( 1914 - 1927 ) , Rd Aria Adipati Wieiaatmadja ( 1927 - 1927 ) Rd. Aria Adipati Serja Djajanegara ( 1927 - 1941 ).

Selanjutnya , nama nama Bupati Pandeglang pada era kemerdekaan, yaitu R.T Mr. Djoemahana Wiraatmadja ( 1941 - 1945 ), K.H Tb Abdoelhalim ( 1945 - 1947 ), Mas Soedibjadjaja Sukmandiningrat( 1949 - 1956 ) Rd. Moch. Noch Kartanegara Muhdas Suria Haminata ( 1957 - 1958 ), Rd Harun ( 1958 - 1959 ), M.Ebby ( 1959 - 1961 ), Rd Moch. Sjahra Sastrakusuma ( 1961 - 1964 ), Rd. Akil Achjar Mansjur ( 1964 - 1964 ), Rd. Syamsudin Karna SUwanda ( 1968 - 1973 ) Drs H. Karna Suwanda ( 1973 - 1975 ), Drs. H. Karna Suwanda ( 1975 - 1980 ), Drs. Suyaman ( 1980 - 1985 ) Drs H. SUyaman ( 1985 - 1990 ), H. M Zein BA ( 1990 - 1995 ) dan Drs H. Yitno ( 1995 - 2000 )

Sedangkan H. A. DImyati Natakusumah memangku jabatan BUpati Pandeglang periode 2000 - 2005 yang selanjutnya menapat kepercayaan dari masyarkaat melalui pemilihan langsung pertama kali dalam sejarah perpolitikan di Pandeglang, H.A. DImyati Natakusumah terpilih kembali menjadi Bupati Pandeglang sampai saat ini. Beliu merupakan BUpati yang ke 33 secara urutan periode, sedangkan secara berurutan nama merupakan BUpati Pandeglang yangke 29. Hal ini disebabkan ada bbeberapa orang bupati yang menjabat lebih dari satu periode kepemimpinan.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pandeglang

http://pandeglang.org/


Jumlah Pengangguran Terbuka Di Pandeglang 52.119 Orang

Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten hingga pertengahan Desember 2009 tercatat 52.119 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Pandeglang Anwar Fauzan didampingi Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Muslih di Pandeglang, Selasa, menjelaskan, jumlah pengganguran terbuka itu diketahui di antaranya kerena adanya pengurusan kartu kuning untuk persyaratan mencari kerja.

"Data itu kita peroleh dari warga yang daftar untuk mencari kerja dan mengurus kartu kuning untuk kepentingan melamar pekerjaan," katanya. Ia juga menjelaskan, jumlah angkatan kerja di daerah itu selama 2009 tercatat 715.825 orang dan yang telah bekerja 416.319 orang, sisanya 52.119 orang masih menganggur.

Warga Pandeglang, kata dia, sebagian besar bekerja di luar daerah seperti Kota Cilegon, Tangerang dan Serang Provinsi Banten. "Lapangan pekerjaan di Pandeglang ini relatif sedikit karena sektor industri masih kurang, karena itulah banyak warga kita yang mencari kerja dan bekerja di luar daerah tapi kebanyakan masih di wilayah Provinsi Banten," ujarnya.

Mengenai jumlah pengangguran tertutup, menurut dia, hingga kini tidak ada data riilnya dan memang sulit mencari data valid karena selain mereka tidak mendaftar ke Disnakersos juga tak pernah mengurus kartu kuning. "Kalau pengangguran tertutup saya kira banyak, tapi biasanya mereka sebenarnya telah memiliki pekerjaan namun tidak sesuai standar pekerjaan menurut pemerintah," katanya.

Ia mencotohkan, para petani bisa dikatakan sebagai pengangguran tertutup karena mereka hanya bekerja sekitar dua-empat jam perhari, atau masih dibawah standar pekerjaan yang ditetapkan yakni delapan jam per hari.

"Di Pandeglang ini kan banyak petani, meskipun memiliki pekerjaan dan penghasilan tapi mereka itu bisa dikatagorikan sebagai pengangguran tertutup karena masa kerjanya kurang dari delapan jam," ujarnya.


Sumber :

http://www.tvone.co.id/berita/view/30424/2009/12/23/jumlah_pengangguran_terbuka_di_pandeglang_52119_orang/

23 Desember 2009

Pandeglang Butuh Tambahan Dokter

Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten membutuhkan tambahan tenaga dokter terutama untuk ditempatkan pada pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

"Daerah ini butuh tambahan dokter untuk ditempatkan di Puskesmas. Belum semua Puskesmas yang ada di daerah ini memiliki tenaga dokter," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Iskandar di Pandeglang, Kamis (17/12).

Menurut dia, di Kabupaten Pandeglang saat ini terdapat 30 Puskesmas dan enam Puskesmas perawatan yang tersebar di 35 kecamatan di daerah ini. Setiap Puskesmas idealnya memiliki satu orang dokter, namun itu belum bisa dilakukan karena tenaga dokter masih kurang.

Iskandar mengaku mengambil kebijakan untuk merangkapkan satu dokter menangani dua Puskesmas yang letaknya berdekatan sehingga pelayanan kesehatan pada masyarakat bisa tetap maksimal. "Kekurangan itu disiasati dengan menugaskan satu dokter menangani dua Puskesmas, tentunya dibantu tenaga medis lain yang sudah ada pada masing-masing pusat pelayanan kesehatan itu," ujarnya kepada “Antara”.

Ia mengatakan dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Mandalawangi juga diminta untuk menangani Puskemas Jipuat dan yang di Puskesmas Pulosari merangkap tugas di Puskesmas Cipeucang. "Pola tanggung jawab rangkap dua Puskesmas bagi seorang dokter itu selama ini berjalan cukup efektif, walapun ke depan satu Puskesmas harus satu orang dokter," ujarnya. (A-147)***


Sumber :

http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=116603

17 Desember 2009

Populasi Ternak Besar di Pandeglang Capai 368.140 Ekor

Populasi ternak besar yakni kerbau, sapi, kambing, domba dan kuda di Kabupaten Pandelang Provinis Banten pada 2008 tercatat sebanyak 368.140 ekor.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Suwardi ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Sabtu (26/12), menjelaskan pengembangan ternak hewan besar terutama domba menjadi program unggulan yang akan terus dioptimalkan.

"Kita memiliki keinginan menjadikan Pandeglang sebagai daerah peternakan, terutama untuk jenis domba," katanya.

Berbagai program telah dan akan terus dilaksanakan untuk merealisasikan keinginan itu. Khusus untuk domba di antaranya melalui sistem integrasi dengan ubi jalar yang dipusatkan di Kecamatan Menes dengan populasi saat ini lebih dari 5.000 ekor.

Selain itu, juga telah dibentuk "kampung domba" di Kecamatan Juhut dengan populasi sekitar 300-an akor. "Dengan berbagai program yang kita laksanakan selam 2009 ini, maka saya optimistis populasi ternak besar pada tahun ini mengalami peningkatan untuk semua jenis terutama domba," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, dari 368.140 ekor populasi ternak besar itu, di antaranya sapi 414 ekor, kerbau 42.856 ekor, kambing 173.603 ekor, domba 151.214 ekor dan kuda hanya 53 ekor.

Untuk produksi daging, menurut dia, tercatat 2.446 ton pada 2008, sebanyak 955 ton di antaranya daging domba, kemudian daging kambing 735 ton, kerbau 668 ton dan sapi 88 ton.

Menurut Suwardi, produksi daging ternak besar di daerah itu setiap tahun mengalami peningkatan, dan optimistis tren naik itu akan terus terjadi pada tahun-tahun mendatang.

Pada 2005, lanjut dia, produksi daging domba sebanyak 899 ton, kambing 667 ton, kerbau 576 ton dan sapi 80 ton. Tahun 2006 hasil daging domba naik menjadi 923 ton, kambaing 676 ton, kerbau 604 ton dan sapi 81 ton.

Selanjutnya, pada 2007 produksi daging domba kembali mengalami kenaikan menjadi 927 ton, kambing 681 ton, kerbau 627 ton dan sapi 87 ton, dan 2008 kembali naik yakni untuk daging domba 956 ton, kambing 735 ton, kerbau 668 ton dan sapi 88 ton.

Untuk produksi 2009, ia mengaku belum ada data secara riil karena masih dalam perhitungan namun optimistis akan terjadi peningkatan dibandingkan hasil 2008.

"Hasil riilnya belum ada karena masih diinventarisasi, tapi saya optimistis akan naik minimal tiga persen dibandingkan 2008," ujarnya.

Mengenai jumlah ternak besar yang dipotong di daerah itu, menurut dia, sebanyak 33.439 ekor, dengan rincian sapi 427 ekor, kerbau 3.038 ekor, kambing 14.698 ekor dan domba 15.276 ekor. (Ant/OL-7)


Sumber :

http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/26/113607/123/101/Populasi-Ternak-Besar-di-Pandeglang-Capai-368.140-Ekor

26 Desember 2009

Geliat Proyek Tambang Emas Cibaliung Diteruskan

Sebanyak 25 orang Calon Miner Angkatan IV, PT. Cibaliung Sumberdaya dilepas keberangkatanya ke Sawah Lunto, oleh,Direktur Utama, Ir. Djunjungan Sinambela MM, turut hadir Komisaris Utama PT. CSD dan Direktur Operasi ANTAM Tbk, Winardi, Jajaran Direksi PT. CSD, Kepala Disnaker Pandeglang, Nur Fauzan, Distamben Pandeglang, Pusdiklat PPTMB, Camat Cibaliung Mustandri., Muspika Kec. Cimanggu serta tokoh masyarakat. Diklat di Sawah Lunto untuk memberikan pelatihan sistem penambangan bawah tanah, dan pengoperasian peralatan tambang, peserta diklat akan dilatih selama 3 minggu, seluruh calon Miner/ ahli tambang yang dikirim adalah putra-putra daerah dari Kec. Cimanggu – Cibaliung dan Cikeusik.

Proyek Tambang Emas Cibaliung, merupakan salah satu Proyek Tambang Emas di Kab. Pandeglang, dimana kepemilikan sahamnya dimiliki 100% oleh ANTAM tbk, setelah proses pengalihan kepemilikan saham dilakukan pada bulan Juli 2009, pengoperasian Tambang Emas Cibaliung dilakukan oleh PT. Cibaliung Sumberdaya.

Status proyek Tambang Emas Cibaliung pada saat ini menurut Ir. Eko Warman, selaku Direktur Operasi, adalah tahapan Konstruksi dan Development, meneruskan kembali pembangunan Terowongan – Menyelesaikan pembangunan Pabrik dan Fasilitas penampung Limbah (TSF). Kondisi saat ini, sebanyak 520 tenaga kerja , baik Karyawan perusahaan dan Kontraktor, dengan komposisi karyawan, 70% tenaga kerja dari sekitar Proyek dan 30% tenaga kerja dari luar proyek, untuk mendukung kegiatan penyelesaian pembangunan Proyek Tambang Emas Cibaliung, yang diharapakan bisa berproduksi untuk menghasilkan emas direncanakan pada pertengahan tahun, Juli tahun 2010, demikian menurut Eko Sugiyo Saputro, selaku Direktur SDM dan Keuangan.

Proyek Tambang Emas Cibaliung, sudah berjalan dari tahun 1996, kemudian pada tahun 2005 menyelesaikan tahapan Study Kelayakan yang kemudian dilanjutkan ke tahap pembangunan infrastruktur, Pabrik Pengolahan, Terowongan dan Pembangunan Fasilitas penampung Limbah (TSF), seiringan dengan kemajuan proyek, terdapat beberapa kendala dalam penyelesaian pembangunan proyek, faktor utama adalah masalah kesulitan pembiayaan proyek, dimana pada bulan November Tahun 2008, kegiatan perusahaan hanya difokuskan pada tahap Perawatan dan Pemeliharaan, sampai kemudian pada bulan Juli 2009, disepakatinya proses pengalihan kepemilikan Saham kepada Antam tbk.

Cadangan bijih yang tersedia untuk ditambang diperkirakan berumur selama 6 tahun atau sampai tahun 2016, dari 2 daerah urat Bijih yaitu Cikoneng dan Cibitung, dengan rencana target produksi per tahun sebesar 220,000 ton bijih. Untuk menambah cadangan bijih, pada saat sekarang ini, sedang dilakukan kegiatan pemboran disekitar areal tambang, sehingga proyek tambang emas Cibaliung diharapkan dapat berjalan lebih lama, aman dan berwawasan Lingkungan demikian menurut Direktur Utama, Ir. Djunjungan Sinambela MM. Selain itu, PT. Cibaliung Sumberdaya, menurut Ir. Haris Yusuf, juga membantu perbaikan jalan dan pengaspalan di kampung Cisantri, Citeluk dan Tanjakan Tongeret, serta rencana pembangunan MCK di 3 kampung di sekitar lokasi proyek, kegiatan ini melibatkan masyarkat setempat (Muhid).


Sumber :

http://e-banten.com/v2/geliat-proyek-tambang-emas-cibaliung-diteruskan.html

15 November 2009